PARTISIPASI DITJEN INDUSTRI AGRO PADA THE 4TH INDONESIA-TAIWAN DIALOGUE ON THE FOOD INDUSTRY DI TAIPEI
Oleh : Arief Aditriandi M

Ditjen Industri agro telah mengikuti Rangkaian Acara The 4th Indonesia-Taiwan Dialogue on The Food Industry di Taipei, Taiwan yang diselengarakan pada tanggal 12-16 Juni 2023. Di dalam hubungan kerja sama antara Indonesia dan Taiwan, dibentuk Indonesia-Taiwan Dialogue on the Food Industry atau Food Dialogue.  Food Dialogue adalah forum dialog yang diinisiasi sebagai wadah diskusi untuk mendorong kerja sama di sektor industri makanan dan minuman antara Indonesia dan Taiwan serta meningkatkan perdagangan sektor makanan dan minuman kedua negara.

Indonesia-Taiwan Dialogue on the Food Industry dilaksanakan satu kali dalam setahun dengan host pelaksanaannya bergantian antara Indonesia dan Taiwan. Pelaksanaan pertama forum Indonesia-Taiwan Dialogue on the Food Industry dilaksanakan pada tanggal 2-3 Mei 2019 di Jakarta. Head of Delegation pihak Indonesia adalah Enny Ratnaningtyas, Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Kementerian Perindustrian, sedangkan Head of Delegation pihak Taiwan adalah Mr. Guann-Jyh Lee, Deputy Director General Bureau of Foreign Trade (BOFT) Ministry of Economic Affairs.

Pelaksanaan Food Dialogue kedua dilakukan secara hybrid pada tanggal 14-15 Oktober 2020. Head of Delegation pihak Indonesia adalah oleh Emil Satria, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, sedangkan Head of Delegation pihak Taiwan adalah Mr. Guann-Jyh Lee, Deputy Director General Bureau of Foreign Trade (BOFT) Ministry of Economic Affairs.

Pertemuan Food Dialogue ketiga juga dilaksanakan secara hybrid pada tanggal 24 November 2021. Head of Delegation pihak Indonesia adalah oleh M. Ari Kurnia Taufik, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, sedangkan Head of Delegation pihak Taiwan adalah Mr. Guann-Jyh Lee, Deputy Director General Bureau of Foreign Trade (BOFT) Ministry of Economic Affairs.

Pelaksanaan the 4th Indonesia – Taiwan Dialogue on the Food Industry yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 17-18 November 2022 di Taipei, Taiwan batal terlaksana dikarenakan beberapa kendala teknis.

Delegasi dari Ditjen Industri Agro berangkat pada hari Senin, 12 Juni 2023 menuju Taiwan. Selain dari Ditjen Industri agro, delegasi yang ke Taiwan adalah direktur ASDIPI, Sesditjen KPAII, Ketua Umum dan Sekjen GAPMMI, dan perusahaan dari PT Ambico, PT Hayumi Agro Indonesia, PT PFS Utama Indonesia. Turut bergabung dalam delegasi Food Dialogue 4 adalah kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei.


Pada hari Selasa, 13 Juni 2023 delegasi Indonesia mengunjungi Food Industry Research and Development Institute (FIRDI). FIRDI adalah salah satu lembaga penelitian pangan terbaik di Taiwan. FIRDI berupaya untuk meningkatkan sanitasi dan kualitas pangan olahan. Pusat Pengumpulan dan Penelitian Bioresource-nya dianggap sebagai pusat bioresource terlengkap di Asia. Pada siang harinya, Delegasi melakukan kunjungan ke PT. Biozyme. Biozyme adalah produsen enzim pertama yang terdaftar secara legal di Taiwan dan saat ini merupakan salah satu perusahaan enzim terbesar di dunia yang telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun. Perusahaan ini sudah memperoleh GMP, ISO9001, HACCP, SNQ National Quality Award, dan sertifikat halal.


Pada hari Rabu, 14 Juni, Delegasi mengunjungi Food Taipei. Food Taipei Mega Shows 2023 berlangsung di Taipei Nangang Exhibition Center, Halls 1 dan 2 dan berlangsung sejak 14 Juni hingga 17 Juni 2023. Acara yang terdiri atas Food Taipei, Foodtech Taipei, Bio/Pharmatech Taiwan, Taipei Pack, dan Taiwan Horeca ini menjadi platform bagi 1.498 ekshibitor dari 31 negara untuk memamerkan produk dan layanan di 4.118 stan pameran. Booth Indonesia difasilitasi oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) dan menampilkan berbagai produk olahan makanan dan minuman Indonesia.

 

Pada siang harinya, delegasi menuju kantor General Bureau of Foreign Trade (BOFT) Ministry of Economic Affairs untuk melaksanakan Food Dialogue ke 4. Isu prioritas yang diakan dibahas dalam forum ini adalah Cooperation in glucomannan powder industry, Teknologi yang memperpanjang masa simpan rempah, dan Kerjasama dalam Food ingredients. Untuk Kerjasama di tepung glukomanan, -      Indonesia Masih merasa kurang teknologi pengolahan glucomannan powder yang dibutuhkan secara global dan membutuhkan market access ke Taiwan serta dunia.


Untuk teknologi yang memperpanjang masa simpan rempah, Taiwan menyediakan teknologi pasca panen dan mesin untuk memperpanjang masa simpan. Untuk mesin, mesin yang ditawarkan Taiwan cukup mahal dikarenakan banyak pelaku usaha berasal dari industri IKM. kerja sama yang mungkin dilakukan adalah kolaborasi Industri, penawaran pembukaan akses pasar Indonesia dengan penanaman investasi Taiwan ke Indonesia, serta kolaborasi untuk bergabung dalam rantai pasok global dengan menjadikan Taiwan sebagai hub perdagangan.

Untuk kerja sama Food ingredients, -     Taiwan bisa menawarkan advance in technology, fund/capital, international business network. Sementara Indonesia bisa menawarkan natural resources, market, human capital. oleh karena itu Taiwan mengusulkan agar ada diskusi lebih lanjut melalui pertemuan online untuk membahas hal ini lebih spesifik.

Pada hari Kamis, delegasi mengikuti Taiwan Indonesia Halal Food Business Seminar 2023. Dalam seminar ini, turut menjadi narasumber Adhi Lukman sebagai Ketua GAPMMI. Adhi menjelaskan bahwa tantangan pengembangan industri mamin halal adalah peraturan halal menjadi lebih ketat, kebijakan pemerintah yang membatasi penyembelihan halal meningkat, meningkatnya harga pangan menyebabkan kerawanan pangan, perbedaan dalam standar halal dan persyaratan sertifikasi yang merupakan hambatan untuk bisnis halal.

 

Turut menjadi narasumber Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Aqil Irham. Kepala BPJPH menjelaskan bahwa BPJPH telah me-rebranding halal Indonesia melalui beberapa forum internasional (WTO, EU, OIC, GCC, CEPA, dsb), G20 Global Halal Forum, forum bisnis BPJPH, kerjasama dengan lembaga halal negara lain (MoU, MoC, MRA), dan kerjasama dengan lembaga riset (Dinar Standard, KTC, dsb). BPJPH saat ini telah bekerja sama dengan 115 Halal Certification Authority (HCA) dari 48 negara.